Selasa, 18 April 2023

REFLEKSI TERHADAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Oleh : Selviyanti S. Bunga’, S.Th., M.Pd.K

CGP Angkatan 07. Kab. Tana Toraja

Pratap Triloka terdiri dari Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Semboyan tersebut artinya adalah di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi dan di belakang memberikan dukungan atau dorongan. Di mana Sebagai pendidik, kita harus menyadari bahwa setiap anak membawa kodratnya masing-masing. Sebagai pamong, kita hanya perlu menuntun segala yang ada pada anak, mengarahkan dan memberi dorongan supaya anak dapat berproses dan berkembang serta untuk menemukan kemerdekaannya dalam belajar Dalam hal tersebut, maka guru harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid serta bijaksana. Berdasarkan hal tersebut guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutunya menerapkan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilemma etika, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Setiap orang memilki nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya termasuk dalam nilai-nilai kebjikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang social, bahasa, suku bangsa ,maupun agama seseorang. Nilai-nilai tersebut akan berpengaruh terhadap prinsip-prinsip ketika akan mengambil sebuah keputusan karena akan meminimalisir kesalahan dan konsekuensi yang akan terjadi.  Adapun prinsip-prinsip pengambilan keputusan adalah 

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan “coaching” (bimbingan), pendamping atau fasilitator telah membantu saya secara pribadi untuk mengambil keputusan yang selalu berpihak kepada murid, memuat nilai-nilai kebajikan universal serta keputusan tersebut bisa dipertanggung jawabkan dan pengambilan keputusan tersebut sudah efektif karena telah dilakukan dengan teknik coaching bahkan dalam menyelesaiakan masalah telah menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilemma etika, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Dalam pengambilan keputusan khususnya masalah dilema etika seorang guru harus bisa mengelola dan menyadari aspek social emsionalnya karena akan sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan sehingga akan sadar betul tentang konsekuensi yang akan dihadapi dari keputusan tersebut. Jadi dalam pengambilan keputsan selalu berpihak kepada murid. Membahas studi kasus pada masalah moral atau etika akan selalu berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik. Nilai inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Dengan nilai yang dimilki seorang pendidik maka dalam menyelesaikan masalah akan berfokus pada nilai yang dimiliki maka keputusan bisa berpihak kepada murid. Pengambilan keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman bisa berdampak jika mengindentifikasi kasus terlebih dahulu apakah itu dilemma etika atau bujukan moral. Selanjutnya melakukan pengujian sehingga keputusan bisa di ambil.

Adapun tantangan yang dihadapi adalah ketika ketika pengambilan keputusan, karena terkadang tidak melibatkan semua guru, dan perbedaan pandangan terhadap masalah tersebut. Sementara untuk pengambilan keputusan yang akan kita ambil ini disesuaikan dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid karena akan membawa pengaruh yang sangat besar karena sesuai dengan harapan KHD bahwa tujuan pembelajaran adalah memberikan keselamatan dan kebahagiaan pada murid, sehingga dalam pengambilan keputusan yang tepat juga akan mempengaruhi pengajaran guru untuk mewujudkan pendidikan yang memerdekakan murid. 

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya karena keputusan yang tepat melalui pertimbangan, prinsip pengambilan keputusan serta pengujian yang tepat akan mendapat hasil yang tepat dan keputusan tersebut berdampak baik bagi murid demi masa depan murid yang lebih baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran berkaitan erat dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, budaya positif, etika akademik pemimpin pembelajaran (KSE dan Diferensiasi). Dalam melakasanakan proses pendidikan diharapkan seorang pendidikan akan mampu menuntun anak sesuai dengan kodratnya masing-masing untuk mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya. Coaching, bahkan pengelolaan social emosional dari seorang pendidik membawa pengaruh besar dalam menuntun murid bahkan dalam pengambilan sebuah keputusan yang tepat.



Terima Kasih

Salam Guru Penggerak


13 komentar:

  1. Mantap ibu refleksinya sangat menginspirasi, tetap semangat.

    BalasHapus
  2. Mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran memang bukan hal yang mudah karena menyangkut masa depan murid. Benar apa yang dituliskan dalam refleksinya. Sukses ibu. Salam..

    BalasHapus
  3. Mantap ibu, tulisan yang sangat menginspirasi. Sebagai pemimpin pembelajaran perlu untuk memperhatikan akan prinsip-prinsip pengambilan keputusan. Semangat 🤗🤗💪👍

    BalasHapus
  4. Mantap ibu pengambilan keputusan berbasis nilai nilai kebajikan seorang pemimpin.

    BalasHapus
  5. Luar biasa ibu.Tulisan yang ibu buat sangat menginspirasi dalam mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin.

    BalasHapus
  6. Resiko keputusan akan ditanggung sendiri oleh yang memutuskan pilihan. Ada yang berhasil akibat keputusan yang diambil tepat sesuai dengan kematangan berpikirnya, ada juga yang belum berhasil karena keputusan yang tidak tepat akibat dari pola pikir yang belum tepat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal mengambil keputusan. Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran orang lain sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Orang lain yang dimaksud adalah orang yang dapat dipercaya memberikan ide untuk mengambil sebuah keputusan. Salah satunya guru untuk murid. Peran guru sangat penting untuk menjadi teladan, berada bersama murid, dan memberikan motivasi agar mereka mampu secara bebas menentukan sebuah keputusan yang merdeka. Sukses selalu Bu. Tuhan memberkati.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Benar sekali bu, bahwa sebagai pamong, kita hanya perlu menuntun segala yang ada pada anak, mengarahkan dan memberi dorongan supaya anak dapat berproses dan berkembang untuk menemukan kemerdekaannya dalam belajar dan guru harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid serta bijaksana

    BalasHapus
  9. Sepakat dengan tulisannya Bu. Prinsip pengambilan keputusan harus sejalan dengan filosofi pendidikan memurut KHD, mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan universal, dan tentu saja berpihak pada murid. Apabila kita sebagai pendidik sudah tertanam nilai-nilai kebajikan, sudah memiliki visi yang benar, maka pengambilan keputusan yang berpihak pada murid akan makin mudah. Apalagi jika sudah mampu mengenali kebutuhan belajar murid, dan mengenal prinsip coaching, maka proses pengambilan keputusan akan mudah dilakukan, meskpipun itu berupa sebuah dilema.

    BalasHapus
  10. Setuju dengan apa yg dipaparkan didlm prinsip prinsip pengambilan keputusan harus sejalan dengan filosopi pendidikan menurut KHD memperlihatkan nilai nilai yg bersifat universal dan tentunya berpihak kepada peserta didik.

    BalasHapus
  11. Mantap ibu Selvi.... Saya sependapat tentang seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya karena keputusan yang tepat melalui pertimbangan, prinsip pengambilan keputusan serta pengujian yang tepat akan mendapat hasil yang tepat dan keputusan tersebut berdampak baik bagi murid demi masa depan murid yang lebih baik.

    BalasHapus
  12. Luar biasa ibu Selviyanti Refleksinya sangat menginspirasi...Salam dan Bahagia 🙏

    BalasHapus
  13. Puji Tuhan .Trimakasih Bu Selviyanti. Benar, Seorang guru dalam menyelesaikan masalah harus mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya.

    BalasHapus